SOLOK KOTA - Dalam upaya membangun kesadaran dan keterampilan lingkungan sejak dini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok menggelar sosialisasi tentang pengelolaan sampah dan pembuatan ecobrick bagi siswa kelas VI SDIT Iqra’. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 31 Oktober 2024, di Jalan Pulai, Simpang Rumbio, Kecamatan Lubuk Sikarah, dan merupakan bagian dari proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Dipimpin oleh Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup DLH Kota Solok, Agus Susanto, sosialisasi ini melibatkan enam orang staf DLH yang turut serta dalam mengedukasi para siswa. Agus menjelaskan bahwa ecobrick—botol plastik yang diisi padat dengan sampah anorganik—merupakan solusi inovatif dan ramah lingkungan untuk menangani sampah plastik.
“Ecobrick adalah solusi kreatif untuk masalah sampah plastik yang banyak dihasilkan lingkungan sekolah. Dengan ecobrick, kita bisa mengubah sampah menjadi barang fungsional, mengurangi sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), ” kata Agus.
Menurut Agus, pembuatan ecobrick cukup mudah dan cocok bagi siswa SD untuk mengelola sampah anorganik seperti bekas makanan, minuman, dan botol plastik, sekaligus mendukung prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) yang diharapkan bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nelli Amrianis, Penyuluh Lingkungan Hidup DLH Kota Solok, juga menekankan urgensi pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Solok, mengingat TPA Regional Ampang Kualo diperkirakan hanya mampu beroperasi sekitar satu tahun lagi.
“Kami mengajak semua pihak untuk menerapkan pengelolaan sampah dengan pola 3R dan memulai Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) atau program Adiwiyata, ” tutur Nelli.
Dalam penjelasannya, Nelli menguraikan konsep 3R sebagai solusi mengurangi sampah. Reduce mengurangi penggunaan plastik sekali pakai; reuse mengubah sampah jadi benda bermanfaat seperti pot bunga; dan recycle meliputi pembuatan eco-enzim, kompos, serta bahan bakar alternatif Refuse Derived Fuel (RDF) dari sampah organik.
Para siswa SDIT Iqra’ tampak antusias dan menunjukkan minat tinggi dalam kegiatan ini. Kepala SDIT Iqra’, Febrino Chandra, berharap sosialisasi ini dapat menumbuhkan kreativitas dan kesadaran siswa dalam mengelola limbah anorganik.
“Kami berharap mereka dapat menerapkan pengetahuan ini dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan Kota Solok, ” ucap Febrino.
DLH Kota Solok optimistis sosialisasi pengelolaan sampah sejak usia dini akan membantu meringankan beban TPA sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya lingkungan yang bersih dan lestari.